Seri
Resep : B
Bentuk
Sediaan : Pulvis
A.
Dasar Teori
Pulvis
Adalah serbuk yang dibuat untuk pemakaian dalam maupun pemakaian luar.Pada
pemakaian dalam, serbuk tak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak
poten seperti laxativ, antasida, makanan diet, dan analgesik tertentu sehingga
pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain.
Untuk pemakaian luar serbuk tak terbagi harus bebas
dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya harus melewati
ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi.sedangkan
serbuk yang mengandung lemak harus melewati pengayak no. 44.contohnya serbuk
tabur.
Derajat
halus serbuk dan pengayak
Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope
dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan
untuk pengayak baku.
Jenis serbuk
menurut cara pemakaian
·
Pulvis adspersorius (serbuk tabur)
Serbuk ringan,bebas butiran kasar
dimaksudkan untuk pemakaian luar, umumnya dikemas dalam wadah yang bagian
atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan. Talk, kaolin, dan bahan
mineral yang digunakan untuk serbuk tabur harus bebas dari bakteri Clostridium
Tetani dan Clostridium Welchii,dan Bacillus Antrachis. Tidak
boleh dipakai pada luka terbuka.
•
Pulvis dentifriciius (serbuk gigi)
serbuk yang bisa mengobati sakit gigi, penggunaannya
dengan cara di taburkan para gigi yang sakit atau brlubang.
•
Pulvis sternutatorius( serbuk bersin)
pengunaannya dihisap melalui hidung
sehingg serbuk tersebut harus halus sekali
•
Pulvis effervescent
serbuk biasa yang sebelum ditelan
harus dilarutkan dulu dalam air dingin atau air hangat , dan menghasilkan
gas CO2 kemudian membentuk larutan yang umumnya jernih. serbuk ini merupakan
campuran senyawa asam dan basa.Bentuk serbuk ini banyak ditemukan pada minuman
berenergi yang banyak beredar.
Cara
mencampur serbuk
Dalam
mencampur serbuk ada beberapa hal yang harus diperhatikan ,antara lain:
- Obat
yang berbentuk kristal/ bongkahan besar harus digerus halus dulu.
- Obat
yang berkhasiat dan jumlahnya sedikit ditambah dengan zat penambah
(konstituen ) dalam mortir.
- Obat
yang berlainan warna diaduk bersama agar tampak bahwa serbuk sudah merata.
- Obat
yang jumlahnya sedikit/ volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu.
B.
Resep
R/
L.C. Herocyn 50
S.u.e bila gatal
Pro : Nn Leni Irawati
|
1.
Resep Standart
R/ Balsem peru 2%
ZnO 3.5 %
Presip sulfur 1.4 %
As.salisilat 0.8 %
Kamfert 0.31 %
Mentol 0.47 %
Talk 100 %
|
2.
Permasalahan
-
Tidak tercantum umur probandus
-
Alamat probandus tidak tertulis
3.
DM
-
4.
Perhitungan
-
Balsem peru 2 % x 50 = 1 g
-
Zno 3.5
% x 50 = 1.75 g
-
Presip Sulfur 1.4 % x 50 = 0.71 g
-
As.salisilat 0.8 % x 50 = 0.4 g
-
Kamfert 0.31
% x 50 = 1.55 g
-
Mentol 0.47
% x 50 = 0.235 g
-
Talk 100
% x 50 = 4. 25 g
100% - (2% +3.5% + 1.4% +0.8% +0.31% +
0.47% ) 50 = 45.75 g
5.
Cara Pembuatan
-
Menimbang semua bahan
-
Menggerus Asam benzoat dalam mortir,
kemudian menetesinya dengan spiritus fortior hingga lembut, kemudian
dikeringkan dengan talk dan mengeluarkanya dari mortir.
-
Memasukan balsam peruv kedalam mortir
kemudian meneteskan sedikit spiritus fortior hingga encer lalu dikeringkan
menggunakan talk dan sisihkan
-
Memasukan Sulfur praecitatum ke
mortir,lalu menambahkan asam borat, calc.carbonat, starch digerus hingga
homogen
-
Semua bahan dicampur , kemudian
tambahkan ZnO yang sudah diayak dan
tambahkan talk sebagian
-
Mengayak bahan dengan ayakan No.60
hingga semua terayak,sisihkan
-
Camfert ditetesi spiritus fortior dan
mentol aduk hingga mencair, tambah talk,campur
hingga kering dan homogen
-
Campur sampai homogen Talk yang tadi sudah diayak dengan Talk yang
telah bercampur dengan camfert
-
Memasukanya ke wadah dan beri etiket
yang sesuai
6.
Etiket
Universitas
setia Budi
|
No
: Tanggal 21 sept 2012
Nn.
Leni Irawati
Pemakaian
luar bila gatal
|
7.
Khasiat
Untuk
mengatasi gangguan kulit seperti biang keringat dan gatal-gatal
C.
Pembahasan
Tujuan
praktikum kali ini adalah untuk mengenal cara pembuatan pulvis denga ketentuan
syarat pulvis yang baik, dengan peracikan yang benar dan penggunaan etiket
biru. Perngertian pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukan untuk pemakaian luar. Selain pemakaian luar pulvia juga dapat
digunakan pada pemakaian dalam. Bahan yang digunakan pada pembuatan pulvis
adalah Balsem
peru,ZnO, Presip sulfur As.salisilat ,Kampor ,Mentol, Talc.Teknik
pencampuran dari bahan-bahan yang berjumlah sedikit disebut Trituratio. Ketika
bahan-bahan itu tercampur secara homogen lalu tambahkan Talc (sesuai dengan
jumlh bahan yang ada di mortir disebut Geometric dilution). Setelah semua bahan
di campur(kecuali campor dan mentol) talk diayak menggunakan ayakan no 60
dengan tujuan agar partikel pulvis
seragam.Setelah itu tambahkan Campor dan menthol.
Permasalahan yang timbul saat praktikum biasanya adanya bahan yang masih
tertinggal diayakan, namun untukmengatasi hal tersebut bahan dilebihkan 10%
terutama bahan yang berbentuk semisolid.
Syarat
serbuk yang baik yaitu: kering, homogen, halus, free flowing dan tidak ada
gumpalan. Keuntungan dari pulvis : lebih mudah terdispersi, jika anak-anak
atau orang dewasa kesulitan menelan kapsul /pil dapat diubah ke bentuk serbuk.
Dokter leluasa dalam memilih dosis yang sesuai pada pasien, mengurangi isritasi
lokal dan mudah digunakan. Sedangkan kerugian atau kelemahan pulvis yaitu rasa
yang pahit, sepet, lengket, dan bau tidak enak.
D.
Kesimpulan
-
Pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat
yang diserbukan untuk pemakaian luar
-
Herosin Berfungsi untuk pengobatan luar sebagai obat
biang keringat dan gatal
E. Daftar
Pustaka
-
Inaratul Rizkhy Hanifah,M.Sc., Apt,Lucia Vita Inandha,
M.Sc.,Apt, Samuel Budi Harsono.M.si., Apt.2012,Buku Petunjuk Praktikum
Farmasetika Dasar II, Universitas Setia Budi, Surakarta.
-
ISO Indonesia Volume 46 2011-2012
-
Purwanti .2011. Serbuk(pulvis) available at :
Studi farmasi.blogspot.com/2011/05/serbukpulvis.html
-
Farmasiblogku.blogspot.com/2010/04/tekhnik-dasar-pembuatan-serbuk-obat.html
Seri
Resep : B
Bentuk
Sediaan : Pulveres
A. Dasar
Teori
Menurut FI III, yang dimaksud
dengan pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama,
dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang lain yang cocok untuk sekali minum (Anonim, 1979).
Ada dua cara penulisan serbuk bagi
yang biasa dilakukan oleh dokter. Cara pertama ditulis jumlah obat untuk
seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus. Cara kedua ditulis
jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat berapa bungkus. Bila dokter
lupa menulis atau keliru menulis d.t.d., akan segera diketahui mengenai
besarnya dosis yang menyimpang dari dosis biasa, apa lebih besar atau terlalu
kecil (Anief, 1988).
Serbuk terbagi (pulveres), dapat
dibagi secara visual, tetapi sebanyak – banyaknya hanya 10 serbuk bersama –
sama. Jadi serbuk itu dibagi dengan jalan menimbang dalam beberapa bagian,
sebanyak – banyaknya dapat dibuat 10 serbuk. Penimbangan satu persatu
diperlukan, jika pasien memperoleh 80% dari takaran maksimum untuk sekali atau dalam
24 jam. Dalam hal ini seluruh takaran serbuk itu ditimbang satu persatu. Serbuk
– serbuk dengan bobot yang kurang dari 1 gram, penimbangannya dapat dilakukan
pada timbangan biasa (Chaerunnisa, dkk,
2009).
Untuk serbuk bagi yang mengandung
bahan yang mudah meleleh atau atsiri harus dibungkus dengan kertas perkamen
atau kertas yang mengandung lilin kemudian dilapisi lagi dengan kertas logam
(Anonim, 1978). Bagi serbuk yang mengandung zat yang higroskopis, serbuk
dibungkus dalam kertas berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup. Penyimpangan antara penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata –
rata tidak lebih dari 15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk
tiap 18 bungkus yang lain (Anief, 1988)
B.
Resep
1. Resep
Standar
R/ Aminophylin 2
Ephedrin HCL 0.15
Phenobarbital 0.3
Vit. C 0.5
m.f.pulv No X
S.prn Pulv I
m.t.d.d pulv I
Pro : Andriyan 19th
|
2. Permasalahan
Resep
-
Tidak tercantum alamat pasien
-
Vit. C dipisah dengan aminophylin karna keduanya memiliki sifat yang sama, jika keduanya
bercampur maka akan mencair (OTT)
3. DM
-
Epedrin HCL
1xp
= 19/20 x 15 = 47.5
1h
= 19/20 x 150 =142.5
Pemakaian
-
Aminophylin
1xp = 19/20 x500 =479 mg
1h = 19/20x
1500 =1.425
Pemakaian
-
Phenobarbital
1xp = 19/20 x300 = 285 mg
1h = 19/20x600 = 570 mg
Pemakaian
1xp =
50/285x100 % = 17.5 %
1h = 50/570x100% = 26.3 %
4. Pengambilan
Bahan
-
Aminophylin 2 gram
-
Ephedrin HCL 150mg /25 mg = 6 tab
-
Phenobarbital 300mg/ 50 mg = 6 tab
-
Vit. C 500mg = 10 tab
5. Cara
Pembuatan
-
Menimbang semua bahan
-
Aminophylin,Ephedrin , phenobarbital di
gerus kedalam mortir hingga homogen
-
Bagi pulveres sesuai dengan jumlah
diresep lalu bungkus dan diberi etiket
-
Vit. C digerus di dalam mortir hingga
halus
-
Bagi sesuai dengan jumlah diresep lalu
bungkus dan beri etiket
6. Etiket
Universitas
setia Budi
|
No.1 Tgl. 21 sept 2012
Sdr.
Andriyan 19 th
3x1
|
Universitas
setia Budi
|
No.2 Tgl. 21 sept 2012
Sdr.
Andriyan 19 th
3x1
|
7.
Khasiat
Untuk mencegah dan mengobati gangguan asma bronkial serta
gangguan kekejangan bronki
C.
Pembahasan
Menurut FI III,
yang dimaksud dengan pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang
lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas yang
lain yang cocok untuk
sekali minum. Serbuk yang harus dibagi tanpa penimbangan untuk mejamin
pembagian yang sama maka pembagian dilakukan paling banyak hanya 20 bagian.
Apabila lebih dari 20 bungkus, maka serbuk dibagi dalam beberapa bagian. Dengan
cara penimbangan dan tiap bagian dibagi paling banyak menjadi 20 bungkus
Pada umumnya
obat - obat yang dalam bentuk serbuk akan cepat diserap (absorpsi) di dalam
tubuh, hal ini dikarenakan sediaan serbuk mempunyai luas permukan yang bisa
dikatakan besar. Namun, sediaan ini juga memiliki kekurangan dimana rasa obat
yang pahit tidak bisa tertutupi.
Pada
praktikum ini, dibuat obat dalam bentuk serbuk terbagi (pulveres). Berdasarkan resep yang ada, obat ini ditujukan untuk pasien yang
berumur 19 tahun. Pada dasarnya sediaan serbuk kurang cocok untuk pasien yang
berumur 19 tahun. Sediaan serbuk umumnya diberikan pada bayi atau anak – anak
yang susah menelan tablet atau kapsul. Namun, jika pasien ini termasuk orang
yang sulit menelan tablet atau kapsul, maka pemberian obat dalam sediaan serbuk
bisa dikatakan sudah tepat.
Pulveres
dibuat sebanyak 10
bungkus, dimana tiap bungkusnya mengandung Aminofilin 2 g Ephedrin HCL
0.15 g, Phenobarbital 0.3, dan Vit. C 0.5 g. Kombinasi dari bahan – bahan
tersebut bisa mengobati asma bronkial dan gangguan kekejangan bronki serta
mengobati emfisema dan bronkitis kronik.
Bahan –
bahan yang tersedia sudah dalam bentuk tablet yang telah diketahui bobotnya, kecuali
untuk aminophylin yang dalam keadaan serbuk. Untuk menghaluskan bahan – bahan digunakan mortir dan stamper. Dalam
menggunakannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mulut dari mortir senantiasa mengarah ke
kiri, maksudnya agar ketika stamper dibersihkan stamper senantiasa tetap pada
mulut mortir.
2. Mortir diletakkan diatas meja praktik
dialasi dengan lap pada waktu menggerus bahan obat.
3. Bila akan meletakkan stamper, letakkan
selalu disebelah kanan dan dialasi dengan kertas, kepala stamper harus mengarah
kepada kita.
4. Stamper dipegang seperti memegang pulpen
dan diputar dengan gerakan satu arah.
5. Bersihkan permukaan stamper dengan cara
memutarnya, sementara mika tetap berada dikepala stamper.
6. Ulangi beberapa kali sampai serbuk halus.
Setelah
bahan obat tercampur homogen dan halus, selanjutnya obat tersebut dibagi pada
kertas perkamen sebanyak 10 buah yang telah disiapkan sebelumya. Serbuk
dikeluarkan dari mortir dengan menggunakan mika dari mortir, hingga seluruh
serbuk keluar dan mortir tampak bersih. Serbuk tersebut ditampung pada
sebuah kertas perkamen. Serbuk dibagi ke atas perkamen yang sudah
tersusun rapi. Perlu diperhatikan dengan cermat agar pembagian serbuk sama
banyak. Setelah serbuk terbagi dengan rata, mulailah membungkus kertas perkamen
tersebut.
Bungkusan
disusun dengan rapi, sama tinggi dan menghadap arah yang sama kemudian
dimasukkan ke dalam bungkusan (sack) obat. Adapun etiket yang digunakan adalah
etiket berwarna putih karena obat ini dimaksudkan untuk pemakaian dalam.
D. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan :
1. Pulveres merupakan sediaan obat
dalam bentuk serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama dan dikemas dengan kertas perkamen.
2. Obat ini berkhasiat
untuk mencegah dan
mengobati asma bronkial dan gangguan kekejangan
bronki.
E.
Daftar Pustaka
-
Inaratul Rizkhy Hanifah,M.Sc., Apt,Lucia Vita Inandha,
M.Sc.,Apt, Samuel Budi Harsono.M.si., Apt.2012,Buku Petunjuk Praktikum
Farmasetika Dasar II, Universitas Setia Budi, Surakarta.
-
ISO Indonesia Volume 46 2011-2012
-
Purwanti .2011. Serbuk(pulvis) available at :
Studi farmasi.blogspot.com/2011/05/serbukpulvis.html
-
Farmasiblogku.blogspot.com/2010/04/tekhnik-dasar-pembuatan-serbuk-obat.html